Sugeng Rawuh

Latest News

Template Information

TABUH

Text

Labels

Featured Slider

Followers

Label 1

Label 3

Label 2

Bunga

bottom content 2

SUGENG RAWUH

Comments

Percakapan

Diberdayakan oleh Blogger.
Rabu, 03 April 2013

Anak adalah Harapan


ANAK KITA ADALAH HARAPAN KITA
Reference: Al-Quran dan Hadist, Pintar Mendidik
Anak-Husain Mazhahiri, Pendidikan Anak dalam
Islam-Yusuf Muhammad Al-Hasan

PIPPK Jerman bid. Koordinasi Region Negara Bagian Jerman Nordrhein-Westfalen / Region 5

HIKMAH:
Orang tua memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap perjalanan nasib dan masa depan anak-anaknya. Orang tua yang memiliki prinsip-prinsip Islam dan mengajarkan kepada anak-anaknya, akhirnya akan mendapatkan masa depan yang gemilang dan bahagia. Tetapi orang tua yang mengajarkan prinsip sebaliknya, akan mendapatkan anak yang akan sangat jauh dari kebenaran.
Semoga kita tidak menjadi ayah-ayah yang mencelakakan anak kita sendiri, yaitu ayah-ayah yang mengaku dirinya seorang Mukmin, namun tidak pernah mengajarkan kewajiban dalam Islam kepada mereka, bahkan melarang mereka mempelajarinya.
==

Dengan Menyebut Nama Alloh Yang Mahapengasih lagi Mahapenyayang. Firman Allah yang artinya: "Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka, yang bahan bakarnya adalah manusia." [QS At Tahriim (66):6]
Seorang Ibu dan Ayah memiliki PENGARUH YANG SANGAT BESAR TERHADAP PERJALANAN NASIB DAN MASA DEPAN ANAK-ANAKNYA. Tanggung jawab mereka berat, karena di Yaumil Akhir nanti akan diminta pertanggungjawaban mereka terhadap Amanah yang diberikan Allah pada mereka.
Sejarah dan pengalaman-pengalaman sosial  menggambarkan, ORANG TUA YANG MEMILIKI PRINSIP-PRINSIP ISLAM DAN MENGAJARKAN PRINSIP-PRINSIP TERSEBUT KEPADA ANAK-ANAKNYA, PADA AKHIRNYA MEREKA MENDAPATKAN MASA DEPAN YANG GEMILANG DAN BAHAGIA. Ini bisa kita lihat pada sejarah Nabi kita Rasulullah, Para Sahabat dan juga para Ulama kita.  Didikan orang tua mereka yang baik sangat berdampak positif terhadap perkem-bangan mereka yang pada akhirnya juga berdampak sangat besar terhadap kemajuan Islam di muka bumi. Kita temui seorang Ibu seperti Khadijah,istri Rasulullah saw memberikan bibit mulia kepada masyarakat, yaitu Fatimah az-Zahra, yang menjadi Ibu dari ayahnya dan Ibu dari dua cucu Rasulullah, al-Hasan dan al-Husein.
Sebaliknya ORANG TUA YANG DIKUASAI PENYIMPANGAN TERHADAP ISLAM, BERLALAI-LALAI DALAM MEMBESARKAN ANAK-ANAKNYA BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN ISLAM PADA AKHIRNYA MEMBERIKAN PENGARUH YANG SANGAT BURUK DAN NEGATIF TERHADAP ANAK SEPANJANG HIDUP SANG ANAK DAN ANAK JUGA AKAN SANGAT JAUH DARI  KEBENARAN.
Sejarah juga menceritakan kepada kita, bahwa dibelakang Hajjaj bin Yusuf ats-Tsaqafi -yang terkenal sebagai penjahat berdarah dingin- terdapat Ibunya, yang tidak menghendaki dari kehidupannya kecuali mencari kesenangan dan perbuatan-perbuatan yang diharamkan.
Rasulullah saw menyebut orang tua semacam ini, dalam sebuah riwayat sebagai berikut,"Celakalah orang-orang ini!" Dalam riwayat lain disebutkan bahwa pada suatu hari Rasulullah saw bersama sekelompok sahabatnya melewati suatu tempat, lalu beliau menyaksikan sekumpulan anak sedang bermain. Sambil memperhatikan mereka, Rasulullah berkata,"Celakalah anak-anak akhir zaman lantaran ayah-ayah mereka." Para sahabat bertanya,"Apakah karena ayah-ayah yang musyrik?" Rasulullah menjawab,"Tidak, mereka ayah-ayah yang mukmin, namun sedikitpun tidak mengajarkan kewajiban-kewajiban kepada mereka. Apabila anak-anak mereka mempelajarinya mereka selalu melarangnya, dan
mereka senang dengan harta benda dunia yang sedikit." Kemudian Rasulullah menampakkan kebencian dan ketidakrelaannya terhadap ayah-ayah semacam mereka. Maka Beliaupun bersabda, "Aku berlepas diri dari mereka dan merekapun berlepas diri dariku."
Dari hadist ini KITA SEBAGAI ORANG TUA YANG TELAH DIBERI AMANAH ANAK OLEH ALLAH SWT, APAKAH KITA SUDAH MELAKUKAN KEWAJIBAN KITA YANG UTAMA INI KEPADA ANAK-ANAK KITA. Atau kita masih berfikir "nanti saja, toh mereka masih kecil, nanti juga mereka dapatkan pelajaran itu di sekolahnya."
Padahal itu adalah kewajiban kita para orang tua, karena nanti yang diminta oleh Allah bukan tanggung jawab gurunya, temannya atau orang lain.Tapi yang diminta nanti adalah PERTANGGUNGJAWABAN KITA SEBAGAI ORANG TUANYA DI HADAPAN ALLAH.  Sudahkah kita mendidiknya dengan baik, mengarahkannya dengan nilai-nilai Islam dan mengajarkan akhlak-akhlak Islam seperti yang dilakukan orang tua kita pada kita dulu.
Dan SEBAGAI ANAK, KITA JUGA HARUS SENANTIASA BERSYUKUR KARENA KITA DIBERI ALLAH ORANG TUA YANG JUGA FAHAM ISLAM, dan mengajarkan kepada kita nilai-nilai Islam ini dan tidak bisa dipungkiri bahwa hal ini berdampak positif pada perkembangan masa depan kita. Kewajiban ini akan terus berlangsung selama manusia masih ada. Dan marilah kita bersama-sama mendidik anak-anak kita semuanya dengan pendidikan yang Islami yang telah diajarkan Rasulullah saw, dengan KELEMBUTAN, KASIH SAYANG, DIALOG, QUDWAH YANG BAIK.
Agar nantinya ketika mereka besar, mereka bisa lebih baik dari kita. Dan tentunya ketika mereka baik, akan berdampak sangat positif terhadap lingkungan dimana mereka berada. Dan ini juga merupakan harapan kita dan harapan Allah jua.
Wallaahua‘laam bishshawwab.
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Item Reviewed: Anak adalah Harapan Description: Rating: 5 Reviewed By: Mugi Rahayu
Scroll to Top